Popular posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogroll

PIP Kota Tasik On Kamis, 28 Juli 2016


Sebagai pelajar, pastinya kita ngerasain dong gimana rasanya jadi pelajar dan tau perubahan perubahan yang terjadi. Ya, jadi pelajar memang menyenangkan, bisa bertemu banyak teman, nongkrong sepulang sekolah, les setiap sore, dan lain-lain.
Namun, apakah kita sudah menjadi pelajar yang baik?

Perubahan zaman dan globalisasi menghasilkan banyak perubahan, baik itu di sosial, budaya, bahkan tata krama. Yuk kita perhatikan dan sadari betapa mirisnya pelajar zaman sekarang, sembari kita merefleksi diriJ

1.      Moral Yang Berantakan
                
Masih ingat kasus Yuyun? gadis SMP yang mendapat perlakuan tidak terhormat oleh ‘’rombongan’’ teman sekolah nya hingga menemui ajalnya? Mungkin di Indonesia banyak sekali ‘’Yuyun’’ yang tidak ter-expose media dan kita tidak ketahui serta membuktikan bahwa moral pelajar yang berbuat ‘’itu’’ jelas jelas berantakan.

Atau akhir-akhir ini ada sebuah berit yang mengungkapkan sepasang kekasih siswa SMP yang mengumbar kemesraan di umum dengan hal yang tidak sewajarnya siswa lakukan.

Itu semua adalah sedikit contoh dari berantakannya moral para pelajar. Atau contoh kecil ketika siswa membully teman sekelas nya, kakak kelas melabrak adik kelasnya hingga terjadi kekerasan, mem bully guru di sekolah, kabur tanpa izin orangtua. Coba pikirkan dan lihat sekitar! Tidakkah seharusnya pelajar mendalami ilmu agama dan norma-norma kehidupan dan Pancasila agar lebih paham?

2.      Tata Krama yang Terlupakan
Tata krama terhadap orangtua, guru, bahkan teman sebaya harus benar-benar diperhatikan. Misalnya mengucapkan salam terhadap guru ketika bertemu atau bahkan membungkuk untuk menghormatinya, bertutur baik kepada orangtua ketika meminta sesuatu, mengucapkan ‘’maaf’’ dan ‘’minta tolong’’ kepada teman dengan cara yang tulus adalah salah satu tata krama yang sudah mulai hilang zaman ini.

3.      Gaya Didahulukan
Nongkrong sepulang sekolah, membeli hp keluaran terbaru agar dibilang modern dan ga ketinggalan zaman, party party dan lain sebagainya adalah salah satu gaya hidup segelintir pelajar zama sekarang. Waktu luang di sore hari sebaiknya dipergunakan untuk istirahat sejenak sehingga kita bisa mengumpulkan tenaga untuk belajar di malam hari. Party terlalu malam membuat kita begadang hingga larut sehingga telat pulang, lelah, menurunnya kesehatan, dan membuat orang tua khawatir. Adalah terlalu konsumen dan tidak seharusnya ada pada karakter siswa. Apakah tidak sebaiknya uang lebih itu kita tabungkan untuk masa depan kita? atau sekedar membeli buku atau novel baru kesukaan kita. Don’t waste ur time, don’t waste ur money!

4.      Sosial Ada di Layar
Globalisasi mempengaruhi segalanya, internet salah satunya. Ketika bel istirahat mungkin tidak sedikit teman kita yang asyik dengan gadget nya dan tidak memperdulikan teman nya. Tidakkah mereka pergi ke kantin bersama teman-teman nya dan mengobrol banyak hal? Atau di rumah kita terlalu asyik pula dengan massanger group sampai lupa perintah orang tua. Saat punya masalah, kita lebih baik menyelesaikannya dengan text massaging daripada ngobrol langsung bertatap muka kemudian bersalaman dan masalah selesai.

Hai teman-teman ku sesama pelajar! Perhatikan sekitar, buka mata kita, peka, refleksikan, dan selesaikan! Masalah ini ada di hadapan kita dan terjadi langsung pada kita, bahkan mungkin kita termasuk salah satunya. Bangunlah generasi yang lebih baik, bukan yang lebih buruk! Majulah pelajar, majulah bangsa!!!!

NB : artikel ini tidak bermaksud men-judge segelintir orang maupun kelompok pelajar, hanya sebagai artikel refleksi agar pelajar menjadi lebih baik.

Salam Ikatan Pelajar Muhammadiyah JJJ

Author :
Nisa Aura El Shiffa
SMA Plus Pst Amanah
Email : auraelshiffa@yahoo.com
Instagram : @shiffaelshiffa
Facebook : Nisa Aura El-Shiffa
Twitter : @NisaShiffa









Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments